Iklan

Senin, 01 Desember 2025, Desember 01, 2025 WIB | Dibaca: 0 kali
Last Updated 2025-12-01T12:14:54Z
olahraga

Gelombang Emas dari Madura Menggulung juanda Kisah Kemenangan Zulhazmi pilar Dominasi Renang pelajar 2025

Advertisement

 

informasiphatas.net || SIDOARJO — Udara di sekitar Kolam Renang Tirta Krida TNI AL Juanda, Sidoarjo, pekan lalu memanas. Lokasi tersebut menjadi arena pertempuran sengit dalam Swimming Student Competition 2025, yang mempertemukan talenta-talenta terbaik dari seluruh penjuru Jawa Timur. Namun, di tengah hiruk pikuk dan ketatnya persaingan, satu kekuatan secara konsisten menarik perhatian dan mendominasi papan skor di hampir setiap sesi, yaitu Club Renang Air Terjun Bangkalan.


Kontingen dari Pulau Garam ini, diperkuat oleh tiga belas perenang berbakat, secara mengejutkan membuktikan bahwa Madura kini harus diperhitungkan. Mereka sukses menggelar pesta medali yang menempatkan mereka sebagai kekuatan tak terhindarkan. Dari total 15 medali yang berhasil disabet, delapan di antaranya adalah emas Juara 1, sebuah raihan yang menjadikan nama Bangkalan berkibar paling tinggi di podium Juanda.



Sejak hari pertama kompetisi, para perenang Bangkalan menunjukkan mentalitas juara yang membedakan mereka. Mereka memasuki kolam bukan hanya untuk bersaing, tetapi untuk memenangkan setiap race. Di nomor-nomor bergengsi, Air Terjun menampilkan penguasaan teknik yang matang, mulai dari start yang eksplosif, putaran (turn) yang cepat dan efisien, hingga finish yang presisi. Konsistensi waktu para atlet di berbagai babak, bahkan di bawah tekanan tinggi babak final, menjadi indikasi keberhasilan program pelatihan intensif mereka.


Ketua Club Renang Air Terjun Bangkalan, Tri Ardiyanto, dengan bangga menjelaskan bahwa capaian historis ini adalah hasil dari sinergi yang harmonis. Beliau menekankan bahwa peran pelatih yang berpegang teguh pada standar tinggi dan komitmen penuh dari seluruh tim adalah resep utamanya. “Prestasi anak-anak hari ini merupakan cerminan nyata dari proses latihan panjang, kedisiplinan yang kami terapkan, dan yang terpenting, komitmen penuh dari seluruh tim,” ujar Tri Ardiyanto.



Di tengah dominasi tim, sorotan mata publik tak lepas dari aksi brilian RB. Zulhazmi, duta muda asal Desa Kramat Bangkalan. Zulhazmi menjadi salah satu pilar utama yang menyumbang medali emas paling berharga, mengunci gelar Juara 1 Gaya Dada 50 Meter di kelompok umurnya.


Dengan kayuhan yang bertenaga, teknik breaststroke yang kuat, dan fase penjelajahan di bawah air yang sangat efisien, Zulhazmi melaju tak terkejar di lintasannya. Kemenangan ini disambut gemuruh tepuk tangan, mengukuhkan namanya sebagai bintang baru di arena renang pelajar Jawa Timur.


Setelah menerima medali emas, sebuah simbol yang ia genggam erat, anak kedua dari empat bersaudara ini, yang kini menjadi lambang perjuangan dan harapan Bangkalan, menyampaikan perasaannya dengan tulus dan penuh syukur. Ia membuka tirai di balik gemerlap medali, mengungkapkan beratnya proses yang dilalui. 


 “Latihan selama ini sungguh berat. Ada saat-saat di mana badan terasa sangat lelah dan pikiran ingin menyerah, tetapi semua pengorbanan dan lelah itu benar-benar terbayar lunas hari ini saat saya berdiri di podium dan melihat medali emas ini terkalung.” ucapnya bangga. 


Zulhazmi memberikan penghormatan khusus kepada fondasi dukungannya, 

"Saya sungguh merasa bangga dan berterima kasih tiada henti kepada pelatih yang mendidik kami dengan keras, klub yang telah menjadi rumah kedua bagi kami, dan tentunya keluarga besar saya yang terus memberikan dukungan moral dan material.” Perkataannya tersebut menekankan bahwa medali ini adalah milik kolektif.


Keberhasilan dominasi Club Renang Air Terjun ini, dengan Zulhazmi sebagai ikon prestasinya, tidak hanya sekadar cerita tentang medali, tetapi juga pesan kuat tentang potensi pembinaan olahraga di Bangkalan.


Ketua Klub Tri Ardiyanto menegaskan visi besarnya, yang selaras dengan ambisi Zulhazmi, "Kami memiliki visi besar. Semoga air terjun ke depannya mencetak atlit lebih banyak lagi dan bisa membawa nama baik Bangkalan untuk Jawa Timur dan untuk Indonesia.”


Visi tersebut disambut tulus oleh sang pahlawan muda, yang memproyeksikan mimpinya ke level yang lebih tinggi, “Saya berharap bisa terus berprestasi, berlatih lebih keras lagi, dan membawa nama baik Bangkalan ini dikenal di seluruh Indonesia, bahkan mimpi saya adalah bersaing di level yang lebih tinggi.”


Dengan konsistensi performa yang ditunjukkan di Sidoarjo, yang didukung oleh investasi tepat sasaran dari Dispora Bangkalan dalam pembinaan atlet muda dan penyediaan fasilitas, Bangkalan secara resmi telah menegaskan posisinya. Mereka kini adalah pusat kekuatan baru renang pelajar di Jawa Timur, siap melahirkan "Generasi Emas" yang akan melanjutkan estafet prestasi dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional, dimulai dari kilauan emas yang dibawa pulang oleh RB. Zulhazmi.


SIDOARJO, JAWA TIMUR — Udara di sekitar Kolam Renang Tirta Krida TNI AL Juanda, Sidoarjo, pekan lalu memanas. Lokasi tersebut menjadi arena pertempuran sengit dalam Swimming Student Competition 2025, yang mempertemukan talenta-talenta terbaik dari seluruh penjuru Jawa Timur. Namun, di tengah hiruk pikuk dan ketatnya persaingan, satu kekuatan secara konsisten menarik perhatian dan mendominasi papan skor di hampir setiap sesi, yaitu Club Renang Air Terjun Bangkalan.


Kontingen dari Pulau Garam ini, diperkuat oleh tiga belas perenang berbakat, secara mengejutkan membuktikan bahwa Madura kini harus diperhitungkan. Mereka sukses menggelar pesta medali yang menempatkan mereka sebagai kekuatan tak terhindarkan. Dari total 15 medali yang berhasil disabet, delapan di antaranya adalah emas Juara 1, sebuah raihan yang menjadikan nama Bangkalan berkibar paling tinggi di podium Juanda.



Sejak hari pertama kompetisi, para perenang Bangkalan menunjukkan mentalitas juara yang membedakan mereka. Mereka memasuki kolam bukan hanya untuk bersaing, tetapi untuk memenangkan setiap race. Di nomor-nomor bergengsi, Air Terjun menampilkan penguasaan teknik yang matang, mulai dari start yang eksplosif, putaran (turn) yang cepat dan efisien, hingga finish yang presisi. Konsistensi waktu para atlet di berbagai babak, bahkan di bawah tekanan tinggi babak final, menjadi indikasi keberhasilan program pelatihan intensif mereka.


Ketua Club Renang Air Terjun Bangkalan, Tri Ardiyanto, dengan bangga menjelaskan bahwa capaian historis ini adalah hasil dari sinergi yang harmonis. Beliau menekankan bahwa peran pelatih yang berpegang teguh pada standar tinggi dan komitmen penuh dari seluruh tim adalah resep utamanya. “Prestasi anak-anak hari ini merupakan cerminan nyata dari proses latihan panjang, kedisiplinan yang kami terapkan, dan yang terpenting, komitmen penuh dari seluruh tim,” ujar Tri Ardiyanto.



Di tengah dominasi tim, sorotan mata publik tak lepas dari aksi brilian RB. Zulhazmi, duta muda asal Desa Kramat Bangkalan. Zulhazmi menjadi salah satu pilar utama yang menyumbang medali emas paling berharga, mengunci gelar Juara 1 Gaya Dada 50 Meter di kelompok umurnya.


Dengan kayuhan yang bertenaga, teknik breaststroke yang kuat, dan fase penjelajahan di bawah air yang sangat efisien, Zulhazmi melaju tak terkejar di lintasannya. Kemenangan ini disambut gemuruh tepuk tangan, mengukuhkan namanya sebagai bintang baru di arena renang pelajar Jawa Timur.


Setelah menerima medali emas, sebuah simbol yang ia genggam erat, anak kedua dari empat bersaudara ini, yang kini menjadi lambang perjuangan dan harapan Bangkalan, menyampaikan perasaannya dengan tulus dan penuh syukur. Ia membuka tirai di balik gemerlap medali, mengungkapkan beratnya proses yang dilalui. 


 “Latihan selama ini sungguh berat. Ada saat-saat di mana badan terasa sangat lelah dan pikiran ingin menyerah, tetapi semua pengorbanan dan lelah itu benar-benar terbayar lunas hari ini saat saya berdiri di podium dan melihat medali emas ini terkalung.” ucapnya bangga. 


Zulhazmi memberikan penghormatan khusus kepada fondasi dukungannya, 

"Saya sungguh merasa bangga dan berterima kasih tiada henti kepada pelatih yang mendidik kami dengan keras, klub yang telah menjadi rumah kedua bagi kami, dan tentunya keluarga besar saya yang terus memberikan dukungan moral dan material.” Perkataannya tersebut menekankan bahwa medali ini adalah milik kolektif.


Keberhasilan dominasi Club Renang Air Terjun ini, dengan Zulhazmi sebagai ikon prestasinya, tidak hanya sekadar cerita tentang medali, tetapi juga pesan kuat tentang potensi pembinaan olahraga di Bangkalan.


Ketua Klub Tri Ardiyanto menegaskan visi besarnya, yang selaras dengan ambisi Zulhazmi, "Kami memiliki visi besar. Semoga air terjun ke depannya mencetak atlit lebih banyak lagi dan bisa membawa nama baik Bangkalan untuk Jawa Timur dan untuk Indonesia.”


Visi tersebut disambut tulus oleh sang pahlawan muda, yang memproyeksikan mimpinya ke level yang lebih tinggi, “Saya berharap bisa terus berprestasi, berlatih lebih keras lagi, dan membawa nama baik Bangkalan ini dikenal di seluruh Indonesia, bahkan mimpi saya adalah bersaing di level yang lebih tinggi.”


Dengan konsistensi performa yang ditunjukkan di Sidoarjo, yang didukung oleh investasi tepat sasaran dari Dispora Bangkalan dalam pembinaan atlet muda dan penyediaan fasilitas, Bangkalan secara resmi telah menegaskan posisinya. Mereka kini adalah pusat kekuatan baru renang pelajar di Jawa Timur, siap melahirkan "Generasi Emas" yang akan melanjutkan estafet prestasi dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional, dimulai dari kilauan emas yang dibawa pulang oleh RB. Zulhazmi.informasi phtas net

Tag Terpopuler