Advertisement
informasiphatas.net || Pasuruan — Program sosialisasi keselamatan berkendara yang digencarkan Polres Pasuruan selama Operasi Zebra Semeru 2025 berhasil meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap tertib lalu lintas. Ribuan pengendara antusias mengikuti edukasi yang dilakukan di berbagai titik keramaian.
Selama dua pekan pelaksanaan, Polres Pasuruan mencatat 213.842 pengendara telah menerima imbauan keselamatan. Model pendekatan humanis membuat edukasi ini diapresiasi warga karena mudah dipahami dan bersifat persuasif.
Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Derie Fradesca, menegaskan bahwa sosialisasi menjadi fondasi dalam membangun budaya berkendara aman.
“Kami tidak hanya melakukan penindakan, tetapi mendahulukan edukasi agar masyarakat benar-benar paham akan pentingnya keselamatan,” ujarnya.
Berdasarkan evaluasi Operasi Semeru 2025, peningkatan disiplin berkendara terlihat di sejumlah titik, terutama kawasan sekolah dan perkantoran. Sosialisasi yang masif turut membantu petugas memetakan lokasi rawan pelanggaran sehingga dapat dilakukan penindakan lebih cepat dan tepat.
Tingginya jumlah pengendara yang terlibat dalam edukasi menjadi momentum memperluas kampanye keselamatan hingga seluruh kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Meski demikian, penindakan melalui ETLE dan patroli incar tetap dijalankan sebagai bentuk ketegasan terhadap pelanggaran berbahaya. “Tujuannya bukan menghukum, tetapi memberikan efek jera agar masyarakat lebih sadar keselamatan,” tambah AKP Derie.
Ia juga menyampaikan optimisme bahwa kesadaran berlalu lintas warga Pasuruan akan meningkat melalui edukasi berkelanjutan.
“Sosialisasi tidak berhenti di Operasi Semeru 2025, karena keselamatan adalah investasi jangka panjang bagi keluarga dan masa depan,” tegasnya.
Polres Pasuruan kini menyiapkan evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan pola komunikasi dan pendekatan sosialisasi agar lebih tepat sasaran. Ke depan, pelibatan sekolah, komunitas motor, perusahaan, hingga perangkat desa akan diperkuat guna menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, program keselamatan berbasis preventif sedang dirancang agar masyarakat memiliki kesadaran patuh bukan karena razia, melainkan karena pemahaman mendalam tentang risiko kecelakaan.
Dengan dukungan seluruh pihak, Kabupaten Pasuruan menargetkan menjadi daerah dengan tingkat kedisiplinan lalu lintas tertinggi di Jawa Timur. Perubahan positif yang mulai terlihat dari Operasi Semeru 2025 diharapkan menjadi pijakan untuk mewujudkan jalan raya yang aman, tertib, dan bebas kecelakaan.
Editor : Red



