Advertisement
informasiphatas.net || Jember, 1 Agustus 2025 – Situasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang sempat menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat Jember kini telah berangsur pulih. Hal ini tidak lepas dari langkah cepat dan tegas yang diambil oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, bersama jajaran terkait dalam merespons kondisi darurat tersebut.
Komunitas Berita Gumukmas (BG) menjadi salah satu pihak yang secara terbuka memberikan apresiasi terhadap respons pemerintah daerah. Melalui Ketua BG, Muhammad Subur, komunitas ini menilai bahwa upaya penanganan yang dilakukan Pemkab Jember layak dijadikan contoh dalam menghadapi situasi krisis.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati Jember, yang dengan cepat mengambil tindakan saat kelangkaan BBM terjadi beberapa hari terakhir. Tidak hanya cepat, tetapi juga tepat sasaran,” ungkap Subur.
Menurut Subur, penyebab utama kelangkaan BBM di wilayah Jember adalah terhambatnya distribusi akibat proyek perbaikan jalan nasional di kawasan Gumitir, tepatnya di perbatasan Jember dan Banyuwangi. Jalur tersebut merupakan akses vital bagi truk-truk pengangkut BBM, sehingga gangguan di jalur itu berdampak langsung terhadap ketersediaan bahan bakar di sejumlah SPBU.
“Banyak masyarakat, khususnya di wilayah selatan dan timur Jember, terpaksa antre panjang di SPBU atau membeli BBM eceran dengan harga tinggi. Ini menambah beban ekonomi warga,” jelasnya.
Menyadari hal itu, Bupati Jember bersama Kapolres Jember segera melakukan koordinasi langsung dengan pihak Pertamina dan stakeholder terkait untuk mempercepat pengiriman BBM ke wilayah-wilayah terdampak. Aksi cepat ini membuahkan hasil yang signifikan.
“Sekarang, distribusi BBM sudah kembali normal. SPBU sudah aktif kembali, dan masyarakat bisa mengakses BBM dengan harga resmi. Ini adalah contoh nyata bahwa pemerintah hadir di saat masyarakat membutuhkan,” tambah Subur.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam menangani persoalan semacam ini. Menurutnya, kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan penyedia layanan publik menjadi fondasi utama terciptanya pelayanan yang tanggap dan solutif.
“Respons ini menunjukkan bahwa Pemkab Jember tidak tinggal diam. Mereka sigap, proaktif, dan mengedepankan kepentingan masyarakat di atas segalanya,” ucapnya.
Komunitas BG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan (panic buying), mengingat stok dan distribusi sudah kembali terkendali.
Sebagai bagian dari masyarakat sipil yang aktif menyuarakan kepentingan publik, Muhammad Subur menegaskan bahwa BG akan terus berperan sebagai mitra strategis pemerintah, sekaligus pengawas kebijakan publik secara independen.
“Kami dari Berita Gumukmas akan terus mendukung langkah-langkah pemerintah daerah dan aparat, selama berpihak pada rakyat. Komitmen kami adalah menyampaikan informasi yang jujur, objektif, dan membangun,” tegasnya.
Editor : Ghofur
.jpg)
